TB Paru Paru (Pengertian, Gejala, Pencegahan, Pengobatan)
BacaKabeh - Artikel kali ini ada yang sedikit berbeda, kali ini saya akan berbagi pengetahuan dalam dunia kesehatan, karna menurut saya pengetahuan kesehatan itu sangat penting bagi bekal kita dalam menjalani kehidupan. Apabila di salah satu di antara keluarga kita ada yang sakit misalnya, jadi kita tahu penanganan pertama yang harus kita lakukan, bukan hanya asal di bawa ke dokter saja. Itu bagi kalian yang belum tahu soal pengetahuan kesehatan, berbeda dengan yang di keluarganya ada yang dokter, perawat, bidan atau yang lainnya itu mejadi sebuah nilai plus bagi anggota keluarga kalian.
Saya akan membagi pengetahuan saya tentang penyakit yang mematikan, yang umum di derita oleh setiap orang, dan juga penyakit ini sangat mudah menular. Penyakit ini tergolong sangat mematikan kenapa? karena sampai saat ini jarang sekali orang yang selamat atau sembuh setelah tertular penyakit ini, walaupun sembuh itu hanya beberapa pasien saja, langsung saja ini dia penjelasannya sebagai berikut:
PENYAKIT TB PARU (Tuberkulosis)
Pengertian TB Paru
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB Paru adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
Perlu dikerahui baha penyakit TB Paru bukanlah penyakit keturunan
Gejala TB Paru
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:
- Demam
- Dahak bercampur dengan darah
- Lemas
- Berat badan turun
- Tidak nafsu makan
- Nyeri dada
- Berkeringat di malam hari
Pencegahan TB Paru
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:
- Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
- Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
Perlu diketahui bahwa ketika kita bersin ataupun batuk banyak bakteri yang akan keluar dari mulut kita. Maka dari itu alangkah baiknya saat kita bersin ataupun batuk, tutuplah mulut menggunakan tisu, bukan dengan tangan secara langsung, kalaupun tidak ada tisu, maka kita bisa menutup mulut kita dengan menggunakan baju bagian lengan atas.
- Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
- Tidak merokok
Perlu di ketahui bahwa ada 2 macam tipe perokok, yang pertama dalah peroko aktif yaitu orang yang suka meroko, sedangkan peroko pasif adalah sebutan bagi seseorang yang tidak meroko namun sering terpapar asap roko. Rokok itu mengandung nikotin, benzena, kadmium, karbon monoksida yang bersifat toksik (racun) dan bisa merusak tubuh kita, dan juga bisa memicu terjadinya kanker.
Pengobatan TB Paru
TBC dapat di deteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, thoraks, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
- Isoniazid
- Rifampicin
- Pyrazinamide
- Ethambutol
Kepatuhan menjalani pengobatan secara teratur selama enam bulan dan rutin meminum obat adalah kunci keberhasilan penyembuhan pasien TB Paru. Karena jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penyakit TB Paru ini akan menjadi Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR). Pasien harus datang setiap hari untuk menjalani pengobatan dan menerima suntikan selama enam bulan, agar sembuh dari penyakit TB. Pasien yang menolak pengobatan akan menjadi sumber penularan bagi orang lain, bahkan bisa meninggal. Saat ini ada OAT (obat anti tbc) yang bernama FDC (Fixed drugs comnination), obat FDC ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu :
- Tahap intensif (kemasan obat berwarna merah) yang harus diminum sebelum makan.
- Tahap lanjutan (kemasan obat berwarna kuning).
Trik sederhana unutuk melaih pernafasan pasien yang mengidap TB Paru ialah dengan meniup balon. Pada saat meniup balon maka seseorang memerlukan energi untuk mengeluarkan udara dari mulut agar balon tersebut bisa mengembang, di saat mengeluarkan udara yang kuat, maka paru paru dalam tubuh kita kan mengembang, jika kegiatan ini dilakukan secara rutin maka bisa melatih otot diafragma. Jika otot diafragma semakin terlatih maka fungsi diafragma dan paru paru pun kan membaik, sehingga rasa sesak saat bernafaspun lambat laun akan menghilang dan frekuensi respirasi (pernafasan) penderita TB Paru akan kembali normal seperti sedia kala.
Pasien TB paru dinyatakan sembuh apabila mengikuti setiap proses pengobatan selama 6 bulan tanpa putus. Namun sayang, tidak sedikit pasien TB yang tidak mengikuti proses pengobatan ini secara total. Banyak pasien yang berhenti melakukan pengobatan ketika mereka merasa tubuh mereka sudah lebih baik dari sebelumnya, berat badan mereka naik, dan sebagainya sebelum masa pengobatan 6 bulan berakhir. Padahal kelalaian pasien TB ini menyebabkan kuman Mycobacterium Tb yang ada di dalam tubuh mereka menjadi kebal terhadap obat. Hal ini terjadi karena kuman Mycobacterium TB tidak lagi mempan terhadap obat Rifampisin dan Isoniazid, dua obat yang penting dalam pengobatan TB. Bila sudah begini, harus dilakukan pengobatan yang tingkatannya lebih tinggi lagi, dengan obat yang lebih banyak, waktu penyembuhan yang lebih panjang, dan juga efek samping yang lebih kuat. Waktu penyembuhan untuk TB-MDR ini adalah 2 tahun.
Yahh, artikel kali ini di cukupkan sekian, semoga bermanfaat, semoga artikel ini berguna bagi kalian semua, dan semoga kalian selalu di berikan kesehatan oleh Tuhan, jangan lewatkan artikel tentang info kesehatan lainnya hanya di Bacakabeh.com



0 Response to "TB Paru Paru (Pengertian, Gejala, Pencegahan, Pengobatan)"
Post a Comment